KARAWANG, Spirit
Eksistensi sebuah cafe kini bukan hanya di jadikan tempat kumpul anak muda, tapi juga arena minum-minuman keras. Pantauan Spirit Karawang banyak remaja yang di antaranya masih berstatus pelajar bebas membeli minuman beralkohol di kafe tersebut.
“Saya udah biasa kesini tiap malam minggu,” ujar HV dan FS dua pelajar putri salah satu SMA Negeri di Karawang. Sabtu (20/2) malam.
Keduanya mengakui, tidak ada regulasi atau aturan khusus mengenai untuk status dan umuran berapa yang bisa membeli minuman beralkohol di kafe tersebut.
“Yang tidak punya uang baru itu tidak boleh mas,” cetus HV (15) kepada Spirit Karawang.
HV yang masih duduk di di kelas 2 SMA itu, biasa datang ke kafe Coppee bersama dengan teman-temannya, menghabiskan malam dengan menikmati musik dari disk jockey (DJ) yang rutin di gelar kafe Coppee setiap minggunya.
“Campurlah, ada temen cowok ada juga ceweknya,” ujarnya.
Berbeda dengan HV dan SF, RH seorang remaja pria yang juga statusnya masih pelajar di salah satu SMA Negeri di Karawang, mengakui, dirinya baru kali pertama datng ke kafe Coppee di ajak oleh temannya untuk
minum di tempat tersebut.
“Baru pertama kali, ini di ajak temen se-tongkrongan, sekalian cuci mata aja,” ujarnya.
Cecep Herdiansyah, sekertaris Pemuda Muhamaddiyah Karawang menyesalkan hal tersebut, ia mengatakan, harusnya ada regulasi tertentu untuk menjual minum-minumn ber alkohol di kafe tersebut, untuk meminimalisir
pelajar membeli minuman yang dapat memabukan tersebut.
“Bikinlah perarturan minimal supaya pelajar tidak bisa beli minuman seperti itu,” kata Cecep.
Cecep juga berharap ada tindakan tegas dari pemerintah dan dinas terkait untuk bisa ikut membuat aturan yang mempersusil para remaja khususnya yang berstatus pelajar bisa membeli minuman bukan hanya di kafe tersebut, tapi juga di semua tempat yang menjual miras.
“Mudah-mudahan ada tindakan tegas dari pemerintah terkait persoalan ini, inget pelajar yang membeli minuman itu yang nantinya mengganti kedudukan pemerintah kelak,” pungkasnya. (cr3).