KARAWANG, Spirit – Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamkhsyari mengimbau agar masyarakat Karawang tidak terpancing opini yang sedang berkembang belakangan, terkait pemasangan foto Bupati yang dipasang sendirian tanpa dirinya dimobil ambulance. Sehingga memicu adanya kabar perpecahan antara orang nomor satu dan dua di Karawang tersebut.
“Saya saja tidak ribut kenapa diluaran jadi ramai seperti ini, buat saya foto itu tidak terlalu penting. Yang terpenting sekarang ini bagaimana menjalankan program pembangunan sesuai dengan janji politik kami saat itu,” kata Ahmad Zamaksari atau biasa dipanggil Jimmy, Senin (3/10).
Menurut Jimmy masalah pemasangan foto bupati yang hanya sendiri tanpa didampingi dirinya sebagai wakil bupati bukan masalah penting. Oleh karena itu dirinya memandang hiruk pikuk soal masalah foto ini berlebihan dan jika dibiarkan bisa mengganggu jalannya pembangunan. “Sudah hentikan soal ini jangan ribut terus kita fokus saja bekerja. Banyak yang menanyakan soal ini kepada saya, jawabnya sama itu bukan persoalan, gitu aja kok repot sih,” katanya.
Menurut Jimmy, dirinya tidak mengetahui masalah foto di ambulance pada saat pemberian kepada setiap Puskesmas saat itu. Dia baru mengetahui ketika ada beberapa warga, dan bahkan wartawan menanyakan soal itu, bahkan menjadi polemik. Padahal menurutnya masalah itu tidak terlalu penting untuk dipersoalkan apalagi sampai terjadi prokontra. “Biarkan kami berkonsentrasi untuk bekerja jangan diganggu dengan urusan sepele seperti ini. Tugas kami bupati dan saya itu berat karena harus bekerja mewujudkan janji politik kepada masyarakat Karawang. Ngapain kita habiskan energi hanya untuk masalah foto saja,” katanya.
Sementara itu praktisi hukum Karawang, Asep Agustian mengatakan secara aturan pemasangan foto bupati bukan bentuk pelanggaran. Hanya saja dari segi etika harusnya foto bupati tersebut didampingi dengan wakil bupatinya. Wakil bupati boleh saja mengaku merasa tidak terganggu dengan masalah ini, namun harus diakui wakil bupati juga memiliki massa pendukung yang saat itu memilih Cellica-Jimmy. “Bisa saja pendukungnya kecewa dengan kejadian ini dan hal itu tidak bisa dihindari,” kata Asep.
Oleh karena itu Asep mengatakan sebaiknya gambar bupati di mobil ambulance tersebut segera copot untuk menghindari polemik. Kepala Dinas Kesehatan dinilainya paling bertanggung jawab atas pro kontra mobil ambulance ini. “Jangan berkelit ini hanya meniru Purwakarta karena masyarakat Karawang berbeda dengan masyarakat Purwakarta jangan disamakan,” katanya. (fat)