TAIWAN, Spirit
Dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan sebuah gedung apartemen dua hari setelah gedung itu runtuh akibat gempa hebat di Kota Tainan di Taiwan. Salah satunya adalah seorang perempuan yang disebutkan ditemukan tergeletak di bawah tubuh suaminya. Anak mereka yang berusia dua tahun ditemukan tewas di dekatnya.
Tak lama kemudian, seorang lelaki juga diselamatkan, media lokal melaporkan. Setidaknya 35 orang tewas dalam gempa berkekuatan 6,4, yang sebagian besar di antaranya berada di dalam gedung Weiguan Jinlong.
Lebih dari 100 orang diyakini masih terperangkap di dalam gedung itu. Perempuan yang ditemukan di bawah tubuh suaminya itu, Tsao Wei-ling, diselamatkan pada Senin (8/2) pagi, kata Wang Ting-yu, seorang anggota parlemen setempat seperti dikutip oleh kantor berita Reuters. Dia ditemukan dalam keadaan sadar dan dibawa ke rumah sakit.
Tim penyelamat mengatakan tubuh suaminya tampaknya melindunginya dari puing-puing yang rubuh. Para pejabat mengatakan sudah 310 orang yang diselamatkan dari puing-puing bangunan, dengan 100 di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
Seorang bayi perempuan berusia enam-bulan yang awalnya berhasil diselamatkan dari reruntuhan, meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit. Kompleks apartemen berlantai 17 Weiguan Jinlong (Naga Emas), rubuh saat gempa melanda sebelum Sabtu 04.00 waktu setempat (Minggu, 02.00 WIB), saat Taiwan justru mulai merayakan Tahun Baru Imlek 2567.
Pihak berwenang sudah melakukan penyelidikan tentang apakah konstruksi gedung itu turut menyebabkan keruntuhannya. Walikota Tainan, William Lai mengatakan para penyintas -korban selamat- sudah mengajukan pengaduan resmi mengenai ‘pelanggaran’ dalam konstruksi gedung itu.
Lai mengatakan ia telah menghubungi lembaga peradilan dan jaksa telah mulai melakukan penyelidikan terkait konstruksi bangunan. “Kami sudah menugaskan tiga badan independen untuk menjaga bukti-bukti selama operasi penyelamatan sehingga kami dapat membantu jika warga ingin mengajukan tuntutan hukum di kemudian hari,” katanya.
“Kami akan mempidanakan perusahaan yang membangun jika mereka terbukti melanggar hukum.”(bbc)