Jalur Badami-Loji Ancam Nyawa Pemotor , Warga Minta Aparat Atur Lintas Truk Besar (jenggot)

 

KARAWANG, Spirit- Korban pengendara sepeda motor yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Badami- Loji terus berjatuhan secara tragis. Kendati mayoritas faktor kecerobohan pengendara sepeda motor sendiri, namun sebagian warga berharap pemerintah dan aparat terkait berlakukan aturan jam operasional kendaraan berat yang melintas jalur tersebut.

“Memang kecelakaan akibat motor yang gak sabar ingin mendahului truk. Tapi setidaknya truk bertonase besar juga harus ditertibkan, soalnya jalan Badami- Loji kan kecil,” kata Soleh, warga Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Minggu (16/10).

Ia sangat khawatir, korban jiwa akibat terlindas truk bertonase besar terus berjatuhan di kalangan pengendara sepeda motor. Sebab, warga yang melintas ruas jalan penghubung Badami menuju Pangkalan itu, mayoritas berkendara sepeda motor.

“Kami kan kemana mana naik motor, sudah berusaha hati-hati juga kadang was-was saat iring-iringan truk besar melintas. Mau nyusul takut, tidak nyusul juga waktu kerja dan aktifitas lain terhambat ,” ungkapnya.

Keluhan warga tersebut cukup beralasan, sebab, pada Kamis (13/10) lalu,  Sarah(45) warga Dusun Krajan ll, Rt 06/02, Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta membonceng suaminya, Agus (43), tewas setelah terlindas kendaraan Dumtruk dibagian perut, hingga terbelah menjadi dua bagian, bahkan kaki sebelah kiri putus. Pemandangan mengerikan itu terjadi di ruas  dijalan raya  Pasirjengkol, Desa Karya Mulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kamis (13/10) pukul 07.30 WIB.

Kanit Laka Lantas Polres Karawang, Iptu Sabar Santosa mengatakan sepeda motor dengan nomor polisi T 6081 LG yang dikemudikan korban, berjalan dari arah Telukjambe menuju arah pangkalan. Saat berada di Tkp, korban mendahului kendaraan Dump Truck dengan Nopol  B 9774 PYT yang di kemudikan Irwan dan berjalan searah di depannya.

“Saat mendahului dum truk, bagian stang motor sebelah kanan berserempetan dengan kendaraan sepeda motor tidak di kenal dari lawan arah, hingga kendaraannya terjatuh ke kanan jalan dan pemboncengnya terjatuh ke kiri jalan mengenai ban belakang sebelah kanan. Tubuh pemboncengnyapun hancur terlebah dua dan tewas ditempat. Sedangkan suaminya hanya mengalami luka di bagian dada,” katanya.

Sabar kembali mengingatkan kepada para pengendara khususnya pengendara sepeda motor untuk bisa mengatur emosi saat mengendarai kendaraanya. “Kontrol emosi saat berkendara itu penting, pastikan lawan arah itu aman bilamana ingin mendahului kendaraan yang ada didepannya, sehingga potensi kecelakaan bisa diantisipasi, mengingat akhir-akhir ini korban kecelakaan yang tewas karena terlindas kendaraan lain, kerap kali terjadi,”imbaunya.

Berdasarkan data yang ada, kasus kecelakaan di Jalan Badami – Loji, tahun 2015, tercatat, pada Rabu (14/10), di jalan Raya Dusun Kobak Biru, Desa Karangmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, sekitar pukul  16.00 WIB, Effendi (36) warga Kampung Kampek, Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, tewas mengenaskan setelah terlindas truk pengankut alat berat.  Kemudian pada Senin, (2/11) pukul 17.30 WIB, tepatnya Kampung Cibogo, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Teguh (40),pengendara sepeda motor Honda Supra Fit AA 4155 TD,  warga Desa Karang Anyar, Kebumen, Jawa Tengah, dan tercatat sebagai karyawan PT Daihatsu, Kawasan Surya Cipta,  tewas akibat terlindas  truk pengangkut semen.  Kamis,(5/11), sekitar pukul 07.15 WIB, Intan Surya S Napitupulu (39), warga Kampung Sekarwangi, Desa Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas terlindas saat berusaha mendahului kendaraan dumptruck B 9499 BYF, yang dikemudikan Andi Hidayat.

Tahun 2016, Senin (1/9) kecelakaan maut pun terjadi di jalan raya Badami, Kampung Cibogo, Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya, Ida Kurnesih (21), meninggal dunia, dan Kastim (60), pembonceng sekaligus Ayah korban, menderita luka. (dit)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *