SUBANG, Spirit – Teknologi harus digunakan untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat Subang. Salah satu yang bisa dipasarkan adalah lukisan. Demikian diungkapkan Ketua umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, Minggu (15/5).
“Bisa dibuat galery yang berbasis internet, dan organisasi kami, akan membantu dalam pemasarannya. Kemajuan teknologi harus digunakan dengan maksimal, untuk kepentingan bisnis,”ujar Wilson.
Dalam kesempatan tersebut, Wilson mendatangi galery lukisan para seniman Subang yang ada di jalan Suprapto nomor 107 Subang, bersama dengan Konsulat Zimbabwe, Hillary. “Berbagai aplikasi, saat ini sudah digunakan oleh para pewarta warga, bukan saja untuk memberikan warta sebuah kejadian, namun juga berbagai produk yang bisa dijual,”jelas Wilson.
Oleh karenanya, tambah Wilson, para seniman, jangan hanya berkutat di kanvas sahja, namun hasil dari coretan mereka di kanvas, harus ada di galery berbasis internet. “Lain dari itu, secara periodik juga harus terus gelar pameran, nah pada bulan Ramadhan nanti, kami akan gelar Ramadhan fair di gedung Proklamasi, Jakarta, silahkan lakukan pameran di sana,”tambah Wilson.
Ketua Komunitas Seni Lukis Subang, Sugandi mengaku jika proses untuk membuat galery berbasis internet, saat ini tengah digarap. “Ke depannya, memang kami akan menggunakan itu untuk menjual hasil lukisan para seniman Subang,”ujarnya.
Sedangkan untuk mengikuti pameran di Jakarta yang akan dilaksanakan sejak tanggal 3 Juni hingga 2 Juli 2016, Gandi menyambut antusias. “Terimakasih atas undangan yang diberikan, kami akan siapkan lukisan-lukisan yang merupakan hasil karya cipta warga Subang.”
Saat melihat lukisan-lukisan seniman Subang, konsulat Zimbabwe, Hillary, tampak terkagum-kagum. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang terbatas, dia mencoba untuk berkomukinasi, menanyakan satu-persatu lukisan yang dipajang di galery tersebut.
“Ini lukisan burung apa?” tanyanya, sambil menunjuk ke lukisan burung merak yang terbagi dalam 3 bingkai lukisan. Sugandi langsung menjelaskan tentang lukisan tersebut, yang diterjemahkan oleh Wilson.(eko)