Fadel Apresiasi Dukungan Jadi Ketua Kadin

KARAWANG, Spirit

Fadludin Damanhuri atau yang akrab disapa Fadel mengapresiasi banyaknya dukungan yang meminta dirinya menahkodai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang dalam Musyawarah Kabupaten (Mukab) VIII yang akan digelar akhir Pebruari ini.

“Saya apresiasi semua dukungan dari kawan-kawan pelaku usaha dan anggota Kadin lainnya. Termasuk dukungan dari institusi kademik saya, di Fakultas Ekonomi Unsika. Dukungan ini tidak kami sia-siakan. Insya Allah, kami akan menegmban amanah untuk kemajuan dunia usaha di Karawang,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kadin, Selasa (16/2).

Menurut Fadel, dunia usaha di Kota Pangkal Perjuangan harus digerakkan secara dinamis di tengah kompetisi dengan pelaku usaha dari daerah lain. Terlebih lagi, dengan diberlakukannnya Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tentunya semakin membutuhkan kreatifitas agar pelaku usaha tetap eksis. “Pemberlakuan MEA jangan jadi momok yang harus ditakuti. Karena kita tidak bisa menghindar. Kita butuh sinergitas dengan Kadin Indonesia dan juga stakeholder lain, termasuk Pmerintah Daerah agar pelaku usaha makin survive,” imbuhnya.

Kadin Karawang, bagi dia, harus mampu memfasilitasi peningkatan sumberdaya manusia agar terserap bukan hanya dalam dunia industri, tetapi sebagai wirausahawan yang handal. Tentunya, lanjut Fadel, hal tersebut membutuhkan pendampingan terhadap pelaku usaha. “Kami akan melakukan sertifikasi terhadap tenaga kerja sesuai bidang spesialisasinya. Agar, tenaga kerja lokal pun mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya. Misalnya untuk sopir. Kita akan lakukan standar sertifikasi, agar tidak kalah bersaing dengan sopir dari Thailand,” papar Fadel.

Untuk dunia usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Fadel mengaku akan memberi perhatian yang lebih. Pasalnya, pelaku usaha UMKM dinilainya cukup mempunyai daya tahan saat terjadi kegoncangan (krisis) ekonomi secara makro.

Sebagaimana UU No 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, kata dia, Kadin merupakan tempat berhimpunnya pelaku usaha termasuk usaha kecil. Sehingga, dalam masa mendatang, problematika dunia UMKM penting untuk diurai agar lebih maju lagi. “UMKM itu tahan banting. Saat krisis, mereka masih tegar bertahan. Kami sudah melakukan komunikasi dengan perbankan, dengan program Kredit Usaha Rakyat agar memberikan kemudahan permodalan dengan suku bunga yang rendah. Termasuk, kami akan meminta pendampingan untuk manajemen bagi UMKM. Karena modal bukan satu-satunya ukuran keberhasilan. Perluasan jaringan dan marketing atau promosi juga sangat penting,” urai Fadel.

Fadel pun berharap dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat No 108 tahun 2015, yang memberikan kewenangan Kadin dalam memfasilitasi perijinan investasi di daerah, akan dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan dengan investor. “Kami akan tawarkan bagi investor, untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM. Pola bapak asuh-anak asuh, harus bisa berjalan. Sehingga, UMKM tetap dapat eksis,” kata dia lagi.

Terakhir, di Kabupaten Karawang, UMKM belum benar-benar eksis. Bahkan, kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh instansi pemerintahan, kerap kali tidak berefek besar. “UMKM akan kami tata dulu. Mana UMKM yang dibina Dinas Koperasi, mana yang dibina Disperindag. Nantinya akan kita kelompokkan, kita bikin grup, agar semua terbina dan terberdayakan,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kadin Karawang akan menggelar Mukab ke VIII tanggal 24 Februari. Bebarapa nama diketahui telah mengemuka untuk bertarung memperebutkan 70 suara. Dinatara nama-nama tersebut antara lain, Fadludin Damanhuri, Oma Miharja Rizky, Dede Sunarya dan juga Emay Ahmad Maehi. (top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *