KARAWANG, Spirit
Sulitnya memperoleh Elpiji karena langka di Karawang, sudah hampir merata. Seperti halnya sejumlah warga Desa Klari Kecamatan Klari Karawang mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kilogram, Selasa kemarin. Menurut warga kelangkaan elpiji 3 kg tersebut sudah berlangsung cukup lama dan harganya pun mahal kisaran Rp 20.000-Rp 25.000.
“Mahal juga tidak apa-apa, yang penting barangnya ada,” ungkap Dina (27) warga Desa Klari yang sedang antre membeli gas elpiji 3 kg kepada Spirit Karawang, Selasa (16/2).
Menurut Dina, dirinya tidak mengeluhkan soal harga yang dipatok oleh pengecer atau pangkalan apakah itu mahal atau murah. Akan tetapi yang terpenting menurutnya gas elpiji 3 kg itu mudah untuk didapatkan.
Menurut Dina gas elpiji 3kg sudah merupakan kebutuhan pokok, maka barangnya harus tersedia dan mencukupi di pasaran.
“Kasihan ibu-ibu yang tidak bisa memasak untuk keluarganya karena tidak ada bahan bakarnya. Tidak apa-apa saya membeli elpiji tiga kilogram seharga 25 000 rupiah asalkan itu ada di warung. Pasti saya beli,” ujarnya.
Ketika ditanya, berapa warga membeli elpiji 3 kg tersebut warga dengan kompak mengatakan kalau selama ini warga jika membeli elpiji 3 kg secara eceran di warung harganya Rp 25.000. Sedangkan kalau membeli langsung di pangkalan Rp 25.000.
Warga Desa Klari berharap pemerintah mengawasi jalur distribusi gas bersubsidi tersebut dan menjaga ketersediaan elpiji 3kg di pasaran. Dengan demikian
sehingga harganya pun akan terkendali dan sesuai dengan aturan pemerintah. Selanjutnya masih menurut warga terjadinya kelangkaan ini bisa terjadi akibat adanya agen atau pangkalan yang nakal yang sengaja menimbun agar harganya menjadi mahal.
Diperoleh informasi, harga untuk elpiji 3 kg menurut aturan pemerintah dipatok harga eceren tertinggi (HET) Rp 16.500 per tabung. Selama ini warga masyarakat atau konsumen harus membayar elpiji 3 kg tersebut antara Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per tabung. (cr5)