KARAWANG, Spirit
Dugaan jual beli sekolah yang mendapatkan rehab atau perbaikan gedung sekolah menyeruak ke permukaan. Penyebab sekolah rusak salah satunya karena tidak tepat sasaran sekolah yang direhab.
Salah satu aktivis pendidikan Kabupaten Karawang, Imron Rosadi, membeberkan, beberapa kepala sekolah terpaksa gigit jari dan menunggu bangunan sekolahnya ambruk terlebih dulu. Pasalnya untuk mendapatkan rehab gedung sekolah, para oknum yang katanya berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) meminta bayaran besar.
“Diduga ada praktek jual beli pemenang rehab. Siapa yang mampu bayar, dialah yang akan mendapatkan rehab,” kata Imron, Senin (25/4).
Ia menilai, penyebab sekolah rusak salah satunya akibat tidak tepat sasaran sekolah yang direhab. Kinerja antara tim verifikasi yang dibuat dengan UPTD atau dengan konsultan kerap tidak nyambung, sehingga banyak keluhan dari UPTD yang sudah menyusun skala prioritas dari yang paling layak mendapatkan rehab.
“Sinergikan dahulu antara seksi Sarana Disdikpora, UPTD dan konsultan. Setelah satu ikatan akan terjamin komunikasi yang baik, sehinggga dalam penunjukan sekolah yang dapatkan rehab bisa seiring sejalan denga hasil tepat sasartan,” katanya.
Menurut dia, persoalan sekolah rusak yang sudah sekian lama menjadi “PR” Kabupaten Karawang tak akan kunjung usai jika tindakan-tindakan tercela yang dilakukan para oknum tersebut masih terus ada. Satu per satu bangunan sekolah yang ada di Kota Pangkal Perjuangan ini lambat laun akan mengalami kerusakan, meski pihak pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan perbaikan.(nji)