Drainase Rusak Menjadi Penyebab Banjir di Desa Duren

 

KARAWANG, Spirit

Banjir yang melanda Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, setiap musim hujan diduga karena drainase tidak berfungsi baik,  akibat galian kabel PLN maupun Telkom.  Hal itu bisa dilihat di Jalan Satria RT 12 RW 4 kawasan tersebut. 

Hal itu diungkapkan Ketua RT 16 RW 5 Desa Duren, Bunyamin,  Senin (15/2). Ia  mengatakan,  banjir  yang terjadi karena gorong-gorong  yang seharusnya menjadi sistem drainase di desa tersebut mengalami penyempitan. Kondisi itu terjadi  akibat penggalian kabel dari PLN dan Telkom yang melakukannya tanpa koordinasi sama dengan pihak desa maupun kecamatan.

“Awalnya sistem drainase di sini baik,  jarang terjadi banjir. Tapi selepas adanya penggalian dari PLN dan Telkom,  gorong-gorong yang seharusnya menjadi sistem utama drainase sekarang menjadi sempit. Ditambah luapan air dari saluran Kalihurip tidak dapat dibendung karna terhadang rumah warga,”ucap Bunyamin.

Sementara itu Camat Klari M Rahmat, mengatakan,  permasalahan banjir menjadi permasalahan bersama.  Koordinasi  antara pemerintah kabupaten dengan desa harus tetap dijaga.

“Menangani banjir semua itu harus terkoordinasi.  Jangan sampai ada penggalian kabel yang seenaknya saja, meskipun penggalian itu dilakukan di jalan raya yang menjadi tanggng  jawab pemerintah daerah. Setidaknya harus dikoordinasikan minimal  desa,” ucap Rahmat.

Menurut Rahmat, menangani banjir bukan perkara mudah.  Pihak Kecamatan Klari sendiri sudah sering meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk menanggulangi banjir, namun hingga sekarang belum ada respons yang berarti.

“Selepas warga mengadu ke kami perihal banjir, kami langsung menyampaikannya ke pemerintah daerah,  tapi tidak ada tanggapan,” ungkapnya.

Pihak pemerintah desa dan kecamatan sudah melakukan  berbagai cara terkait meminimalisasi dampak banjir pada warga.  Di antaranya berupa memperbaiki  saluran air serta normalisasi saluran Kalihurip.

“Kalihurip tidak bisa lagi menampung debit air yang datang selepas hujan besar. Makanya kami melakukan kerja sama dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan  perihal normalisasi Kalihurip.  Selain itu kami juga melakukan program perbaikan saluran air dan pembersihan gorong-gorong, supaya debit air dapat berkurang dengan cepat,” ucapnya.

 “Alhamdulillah banjir yang selama ini melanda kecamatan kami sudah mulai terurai. Ketinggian banjir paling maksimal 40 cm dan itupun dalam hitungan jam sudah  surut,” ujarnya. (cr4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *