KARAWANG, Spirit
Hujan yang mengguyur Karawang selama 12 jam lebih Rabu (27/9) kemarin, membuat sebagian kios yang ada di Pasar Rengasdengklok tergenang air. Pedagang berharap, pemerintah tak setengah-setengah membangun insfrastruktur jalan, yang seyogyanya dibarengi dengan perbaikan drainase.
Hujan yang turun mulai pukul 02.00 WIB, Rabu dini hari hingga pukul 14.00 WIB, membuat para pedagang di dalam los pasar Rengasdengklok berdampak sepi pembeli.
Asep (37) pedagang pasar Rengasdengklok, mengatakan hujan yang turun dari semalam itu telah membuat lapaknya berdagang digenangi air.
“Mungkin karena perbaikan jalan yang dicor tapi tidak memperbaiki dulu saluran airnya pa. Jangan setengah-setengah gitu perbaikannya.Lapak saya penuh air, susah mau dagang, dan pembeli pun jadi ogah masuk kesini,” pungkasnya.
Ditempat berbeda Dedi (47) menjelaskan, sebenarnya bukan karena jalan yang sedang diperbaiki yang menjadi penyebab banjir toko-toko di dalam los pasar Rengasdengklok. Menurutnya penyebabnya itu karena saluran air di dalam los yang sudah tidak berfungsi dengan baik, dibuktikan oleh dengan adanya genangan air didepan pasar saat belum turun hujan.
“Mungkin iya karena jalan sedang diperbaiki, tapi yang sebenarnya karena selokan di dalam los pasar itu sudah tidak berfungsi, aliran air dari dalam pasar itu sebelum jalan diperbaiki kan keluar langsung kejalan bukan ke saluran yang besar, ditambah pengelola psar yang tidak mau peduli, WC umum yang ada di dalam pasar pun mengalirkan airnya kejalan, saluran air besar di depan pasar sudah nggak berfungsi intinya,” jelasnya
.Sementara itu Darim Kepala Desa Rengasdengklok Selatan saat ditemui Spirit Jawa Barat Kamis (28/9) membenarkan bahwa sebagian toko-toko di dalam los pasar Rengasdengklok mengalami kebanjiran, dirinya mengaku telah didatangi beberapa orang pedagang yang meminta bantuan dirinya untuk mencari solusi agar genangan air didalam los pasar dapat surut. Dirinya pun menawarkan kepada para pedagang Pompa air miliknya untuk dipergunakan untuk mengeluarkan genangan air.
“Mesin pompa air kita punya dua, ya saya kasih pinjam, agar genangan air bisa cepat surut, merekan warga saya juga, ya saya hanya melayani dan membantu sebisa mungkin untuk warga, dan terkait pasar cuma itu yang pemerintah desa bisa lakukan dan selebihnya ada instansi-instansi yang lebih berwenang untuk melakukan sesuatu atas pasar Rengasdengklok,” tegasnya.(dar)