Dilakukan Melalui Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
KARAWANG – Dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tak hanya fokus melaksanakan pendidikan dan pengajaran bagi mahasiswa di lingkungan kampus, tapi juga aktif mendorong kemajuan masyarakat Karawang melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti dilakukan tiga dosen Unsika yaitu Suhaeni (prodi agribisnis), Winda Rianti (agroteknologi ) dan Yuyun Umaidah (ilmu komputer). Ketiganya membantu mengembangkan usaha dan pemasaran jamur merang di Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari.
Ketua tim pengabdian kepada masyarakat, Suhaeni, mengatakan, pengabdian kepada masyarakat di Desa Cirejag telah diawali sejak Juni 2020. Sesuai jadwal, kegiatan yang dikhususkan kepada kelompok tani jamur Saluyu ini akan berakhir pada Desember 2020.
“Kami memilih Kecamatan Jatisari, khususnya Desa Cirejag karena merupakan salah satu sentra jamur di Karawang. Kegiatan diawali dengan penelitian yaitu mengidentifikasi masalah dan menggali potensi yang ada dalam kelompok tani jamur Saluyu. Penelitian kami fokuskan ke analisis rantai nilai jamur merang, mulai dari petani mendapatkan bibit, pengolahan seperti apa, hingga penjualan,” ujar Suhaeni, Minggu (22/11/2020).
Setelah dilakukan penelitian, jelas Suhaeni, ada beberapa permasalahan yang mewarnai kegiatan kelompok tani jamur Saluyu yang perlu mendapatkan perhatian. Seperti manajemen usaha kurang bagus dan pemasaran yang masih fokus dilakukan secara konvensional.
“Dari riset atau penelitian tersebut kami lanjutkan dengan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu mengembangkan usaha dan pemasaran jamur merang. Sosialisasi mengenai pengembangan usaha dan pemasaran jamur merang telah kami laksanakan pada Sabtu (14/11) lalu bersamaan dengan kegiatan KKN mahasiswa. Karena penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan KKN mahasiswa semuanya terintegrasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Suhaeni menuturkan, ada empat hal yang menjadi fokus timnya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Yaitu membenahi manajemen usaha guna meningkatkan jiwa kewirausahaan petani hingga pada akhirnya ingin mengembangkan usahanya, membenahi pencatatan pembukuan, ide pengolahan jamur merang menjadi prodak lain seperti naget dan dimsum, dan marketing online.
“Semua itu telah kami paparkan saat sosialisasi yang dihadiri oleh pihak desa, ketua kelompok tani, kelompok wanita tani, bandar dan pengecer. Apa yang telah disosialisasikan, saat ini terus kami kawal dengan melakukan pendampingan secara personal khusunya kepada ketua gabungan kelompok tani jamur Saluyu Pak Sulaeman. Nantinya beliau yang menyampaikan kepada seluruh anggotanya,” katanya.
“Semoga dengan pengabdian yang kami lakukan, masyarakat Desa Cirejag khususnya kelompok tani jamur Saluyu bisa lebih berkembang usahanya. Mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar karena mampu menjual jamur dalam berbagai bentuk olahan serta didukung pemasaran yang lebih luas via online,” harapnya menambahkan. (dea)