KARAWANG, Spirit
DPRD Kabupaten Karawang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang untuk bergerak cepat melaksanakan operasi pasar (OP), mengingat barang-barang bahan pokok di pasar kini semakin meroket, sehingga mencekik perekonomian masyarakat.
“Pemerintah harus cepat minimal melakukan operasi pasar di lingkungan masyarakat Karawang. Selain menggelar pasar murah, pemerintah juga harus mengadakan rapat evaluasi tentang harga bahn pokok yang kini meroket di pasaran,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Karawang, Danu Hamidi, saat ditemui Spirit Karawang pekan kemarin.
Menurut Danu, pihaknya telah menyarankan kepada pemerintah kabupaten langkah terdekat dalam melakukan penekanan harga adalah melalui evaluasi anggaran program jangka pendek dan panjang antardinas.
“Misalnya kalau anggaran operasi pasar murah(OPM) tidak ada, coba koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan mengenai anggaran ketahanan pangan,” ujarnya.
Danu mengatakan, kelemahan pemerintah daerah berawal dari sistem koordinasi program.
“Bertanggung jawab terhadap stok itu dinas teknis, seperti pertanian dan peternakan. Dirasa dengan anggaran sekitar 200 miliar rupiah, saya yakin bisa memenuhi stok asalkan dinas tersebut memiliki program prioritas komoditi unggulan secara bertahap dengan masing-masing wilayah,” ujarnya.
Menurut Danu, selain pemenuhan stok, pemerintah pun harus menyiapkan pasar-pasar yang berkualitas khusus.
“Saat ini pemkab pun mendapat bantuan 6,4 miliar rupiah untuk pembuatan pasar dari pusat. Tentu itu harus dimanfaatkan dan diawasi dengan baik. Bukan hanya untuk satu pasar saja harus ada pasar khusus lainnya yang dianggarkan oleh pemerintah daerah,” katanya.
Lebih lanjut Danu mengatakan, dalam waktu dekat akan memantau langsung kebutuhan pokok ke pasar-pasar. “Beberapa waktu sebelumnya kita juga mengecek ke pasar, kemudian dalam waktu dekat juga kita akan melakukan pengecekan, selanjutnya kita evaluasi dengan dinas terkait,” kata dia.
Dia berharap pemerintah segera menemukan solusi konkret mengenai kenaikan kebutuhan. Langkah-langkah taktis secara cepat akan membantu perekonomian masyarakat.
“Mungkin kalau bagi orang yang berpenghasilan besar, kenaikan harga 2 ribu sampai 3 ribu rupiah tidak masalah. Tetapi bagi masyarakat menengah ke bawah itu pasti mempengaruhi,” katanya.(yan)