KARAWANG, Spirit
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram terus merebak bukan hanya terjadi di wilayah utara Karawang saja, akan tetapi juga terjadi di Dusun Cinangoh, Kelurahan Wetan, Kecamatan Karawang Timur. Warga sudah dua bulan mengalami krisis atau kelangkaan gas untuk memasak.
“Susahnya mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilo gram bukan hanya sekarang saja, tapi sudah lama,” tutur Warsono, warga Cinangoh, yang sempat di temui Spirit Karawang, saat mengantri di salah satu agen gas elpiji, Senin (15/2).
Warsono mengaku sudah coba mencari gas elpiji ukuran 3 kilo gram ke agen-agen di Kelurahan Karawang Wetan. Akan tetapi tidak menemukannya, karena di semua agen gas elpiji kosong dan tidak ada yang memiliki stok.
“Hari ini benar, benar sangat melelahkan, hanya untuk mendapatkan gas elpiji seluruh agen sudah saya datangi. Namun tidak satupun agen yang menjual gas elpiji. Lantas kemana gas tersebut? Ini sangat mengherankan,” ujar Warsono.
Dia meyakini, gas elpiji ukuran 3 kilo gram tidak tersalurkan untuk masyarakat, namun gas kemasan melon (karena bulat dan hijau seperti buah melon), sudah lebih dulu dibeli pengusaha makanan, baik catering maupun rumah makan.
“Saya sempat melihat, ada perusahaan katering menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilo gram untuk aktivitas mereka memasak. Padahal perusahaan itu perusahaan besar yang tidak boleh menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilo gram dan harus menggunakan gas elpiji ukuran 12 kilo gram yang tidak bersubsidi. Gas elpiji ukuran 3 kilo gram itu kan hanya diperuntukan untuk masyarakat yang tidak mampu saja, seperti kami ini,” ujar Warsono.
Akibat kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilo gram, banyak warga Cinangoh terpaksa beralih menggunakan minyak tanah yang harganya mencapai Rp 13 ribu rupiah per liter.
Seperti diungkapkan Ny Amas, salah seorang ibu rumah tangga warga Cinangoh, terpaksa membeli minyak tanah karena harus memasak.
“Sudah beberapa hari ini gas elpiji tidak ada di agen. Bahkan agen besar seperti agen gas elipiji ukuran 3 kilo gram yakni PT Putra Hadi Jaya, tidak memiliki stok,” katanya.
Sementara itu, salah seorang karyawan agen elpiji PT Putra Hadi Jaya, Holil, mengatakan, ke tempat dia bekerja sama sekali tidak ada pasokan lagi gas elpiji ukuran 3 kilo gram. Seandainya adapun masyarakat pembeli eceran tidak boleh membeli ke perusahannya, karena ada agen-agen khusus yang menjual secara eceran.
“Kalau masyarakat ingin membeli eceran harus membelinya di pangkalan, karena PT Putra Hadi Jaya, tidak menjual gas secara eceran, nanti bisa dikenakan sanksi,” katanya.
Holil, membenarkan, gas elpiji ukuran 3 kilo gram sudah beberapa hari ini tidak ada pengiriman. Menurut dia, pemilik agen besar tempat dia bekerja sedang mendatangi pihak PT Pertamina untuk meminta pasokan gas elpiji dengan jumlah yang banyak.
“Bos saya sedang ke Jakarta menemui pihak Pertamina. Katanya akan meminta agar pengiriman pasokan gas elpiji ditambah, ” katanya.
Di singgung masalah harga gas elpiji ukuran 3 kilo gram, Holil mengatakan, perusahaannya menjual dengan harga 18 ribu rupiah per tabung. “Itu yang saya ketahui. Tapi katanya di pasaran banyak yang menjual gas 3 kilogram dengan harga mahal bahkan mencapai 25 ribu rupiah per tabung,” ujar Holil.(yan)