KARAWANG, Spirit
Ribuan orang memadati pusat kota Karawang menyaksikan acara kirab budaya dan ruwat bumi dalan rangka memperingati hari Cap Go Meh ke 2567, Minggu (28/2). Peserta dari sejumlah daerah tersebut ikut memeriahkan acara arak-arakan, dimulai dari Klenteng Bio Kwan Tee Koen Jln Ir Djuanda, lalu masuk ke Jln Tuparev menuju Alun-alun, terus menyusuri Jln Kertabumi, belok ke Jln Arif Rahman Hakim (Niaga) dan kembali ke titik keberangkatan di Jln Djuanda.
Hadir dalam perayaan itu istri Presiden RI ke IV Abdurahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, Ketua DPRD Toto Suripto, serta Kapolres Karawang AKBP AM Dicky.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini sudah mulai dipadati masyarakat sejak pukul 09.00 WIB. Meski hujan turun sejak pagi namun tidak mengurangi animo masyarakat untuk datang dan memadati jalan-jalan yang dilewati peserta arak-arakan. Atraksi barongsai diikuti dari sejumlah daerah seperti, Semarang, Tangerang, Kalimantan, Sulawesi, dan Jakarta ikut memeriahkan acara tersebut. Di sepanjang jalan peserta barongsai ini tak jarang mendatangi masyarakat yang menonton dan beratraksi.
Menurut Ketua Panitia pelaksana Natala Sumedha mengatakan, pelaksanaan Cap Go Meh tahun ini mengambil tema Kirab Budaya dan Ruwat Bumi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Karawang dan daerah lainnya. Perayaan tahun ini bukan hanya dimeriahkan oleh pawai barongsai, liong, dan joli, tetapi juga dimeriahkan dengan atraksi debus dan juga pameran hasil bumi.
“Tahun ini perayaan lebih lengkap karena melibatkan masyarakat Karawang lebih banyak lagi sebagai peserta,” katanya.
Menurut Natala perayaan kali ini baru dilaksanakan karena alasan perlu persiapan khusus sesuai dengan tema kirab budaya dan ruwat bumi. “Tema kali ini memang tidak hanya untuk etnis Tionghoa saja, tapi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Karawang. Makanya persiapannya sedikit lama karena perlu koordinasi lebih intens dengan tokoh masyarakat Karawang,” katanya.
Sementara itu Satuan lalu Lintas Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karawang, melakukan rekayasa lalu lintas dengan cara menutup sementara Jalan Tuparev, Kertabumi, hingga Jalan Arif Rahman Hakim (Niaga) mulai dari pukul 11.00 WIB. Rekayasa arus lalu lintas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan dan membludaknya masyarakat yang menyaksikan peringatan Cap Go Meh.
Kasat Lantas Polres Polres Karawang AKP Rendy Setia Permana mengatakan, penutupan jalan dilakukan hanya sementara saat perayaan Cap Go Meh dimulai hingga selesai. Polisi memberlakukan penutupan jalan beberapa jama sebelum pelaksanaan. “Ada dua pengaturan arus yang kita dilakukan, yaitu rekayasa lalu lintas dan penutupan jalur. Untuk penutupan jalur dilakukan hanya kendaraan yang mau ke arah Jalan Tuparev, Kertabumi, dan Jalan ARH (Niaga), sedangkan rekayasa lalin diarahkan dari bunderan Mega Mall, menuju ke arah ke jalan Ahmad Yani (by pass),” katanya.
Sepanjang acara berlangsung, kemacetan panjang terjadi di Jln Ahmad Yani. Kendaraan yang semula akan menuju Jln Tuparev dari arah timur, semua harus berbelok dari depan Ramayana ke Jln Ahmad Yani. Di sana terjadi penumpukkan. Kendaraan roda empat dan dua pun terjebak dalam beberapa lajur, sehingga terjadi kemacetan baik yang menuju fly over, ke arah Rengadengklok, maupun yang menuju terowongan Gonggo.
Kemacetan parah terjadi di jalur yang akan menuju terowongan Gonggo, terutama kendaraan roda empat harus terjebak selama hampir empat jam. Kendaraan baru bisa beringsut setelah ekor rombongan pawai sudah berada di sekitar RS Dewi. Bahkan sekalipun pawai sudah bubar, kemacetan baru dapat terurai sekitar pukul 18.00 WIB dan benar-benar normal pada pukul 19.00 WIB.(fat)
DI bawah hiasan lampu lampion, liong dan barongsai melakukan atraksi dalam himpitan ribuan penonton yang berjubel di sepanjang jalan pusat kota Karawang, memeriahkan Cap Go Meh. Sementara peserta arak-arakan lainnya melakukan atraksi debus (foto kiri dan kanan).
Foto: Aditya Nugraha
