PURWAKARTA, Spirit – BUPATI Purwakarta, Dedi Mulyadi, menjalankan shalat tarawih keliling dengan membawa gerobak mi ayam untuk disantap bersama masyarakat. Ia mengaku sengaja membawa gerobak mi ayam dalam menjalankan kegiatan shalat tarawih keliling ke kampung-kampung pada bulan suci Ramadhan kali ini.
“Setelah shalat tarawih, masyarakat semua bisa menikmati makanan mi ayam yang kita sajikan di halaman masjid,” katanya di Purwakarta, tempo hari.
Ia mengaku sengaja membawa gerobak mi ayam dalam menjalankan kegiatan shalat tarawih keliling ke kampung-kampung pada bulan suci Ramadhan kali ini. Bupati mengaku tidak membuat shalat tarawih keliling sebagai kegiatan yang formal dan penuh dengan peraturan protokoler.
Itu dilakukan secara santai sambil berkunjung ke kampung-kampung sekitar Purwakarta. “Berkunjung ke desa itu lebih enak mendadak. Sambil ‘ngabuburit’ menunggu buka puasa, kita sudah ada di desa. Kemudian shalat tarawih, dan usai shalat tarawih, masyarakat semua bisa menikmati makanan mi ayam yang kita sajikan di halaman masjid.”
Hal tersebut dilakukannya untuk menarik minat masyarakat dalam menjalankan ibadah shalat tarawih hingga selesai. Jadi mereka yang bisa menikmati mi ayam yang dibawa itu ialah mereka yang menjalankan shalat tarawih sejak rakaat pertama sampai terakhir.
“Mi ayam itu boleh dinikmati, dengan syarat, tarawihnya harus sampai selesai, 23 Rakaat dengan shalat witir dan doa. Baru boleh dapat satu kotak mi ayam,” ujar Dedi.
Ia menilai cara itu efektif agar masjid agar dipadati jamaah shalat tarawih, terutama anak-anak. Melalui cara itu juga, aparat desa tidak perlu menyediakan konsumsi untuk dirinya saat menjalankan kegiatan tarawih keliling, karena Dedi mengaku selalu membawa makanan sendiri setiap menjalankan kegiatan tarawih keliling.
Diperksa Dinkes
Dikabarkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta memeriksa mi ayam yang dibawa Bupati setempat Dedi Mulyadi dalam setiap kegiatan tarawih keliling. “Kami melakukan serangkaian uji laboratorium terhadap mi ayam yang akan disajikan dalam kegiatan tarawih keliling,” kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan setempat, Deni Darmawan.
Ia memastikan mi, sayuran, ayam, bakso, dan kuah yang disajikan dalam kegiatan tarawih keliling Bupati Purwakarta itu layak dikonsumsi masyarakat. Sesuai dengan pemeriksaan melalui uji laboratorium, makanan yang disajikan untuk masyarakat usai kegiatan shalat tarawih keliling itu tidak mengandung zat berbahaya.
“Kami telah melakukan uji laboratorium, dengan memeriksa kandungan formalin, nitrit, logam berat, tingkat keasaman, Ph, aksen, hingga sianida. Makanan itu aman untuk dikonsumsi,” ujar dia.
Sementara itu, memasuki bulan suci Ramadhan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melaksanakan kegiatan tarawih keliling. Dalam menjalankan kegiatan tarawih keliling itu, bupati membawa mi ayam disertai pedagangnya untuk dibagikan kepada jamaah usai melaksanakan shalat tarawih di masjid.
Bupati mengatakan, mi ayam yang dibagikan secara gratis kepada jamaah shalat tarawih itu harus disajikan secara baik dari segi rasa, tampilan, hingga jaminan kesehatan. “Kami harus mengajarkan masyarakat mengenai yang baik-baik. Makanan yang disajikan harus terjamin meski gratis.”
Mi ayam itu sendiri diberikan secara gratis bagi seluruh jamaah yang selesai melaksanakan tarawih hingga akhir. Jika mi ayam itu tersisa, maka masyarakat umum dipersilakan memakan mi ayam tersebut. (KR-MAK) (antara/spirit karawang)