SUBANG, Spirit – Sedikitnya enam orang tewas, saat banjir bandang menerjang Kampung Sukamukti, Dusun Cihideung, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Minggu (22/5) malam. Bencana yang terjadi pukul 20.00 WIB tersebut, selain menelan korban jiwa, juga puluhan rumah hancur.
Menurut Kapolres Subang, AKBP. Agus Nurpatria, melalui Kapolsek Cibogo, AKP H.Undang Sudrajat, data yang diperoleh di lokasi lima orang meninggal dunia, yakni Parmi (50), Mae (25), Nabila (5 bulan), Eni (45), Musa (55). Sedangkan Rizal (10) masih dalam pencarian aparat.
“Sekitar pukul 13.00 WIB, ada kabar, korban Rizal ditemukan oleh seorang pemancing di wilayah Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, yaitu di Sungai Cipunagara, Kecamatan Gantar, dan Kecamatan Cibogo, Subang yang memang berbatasan. Karena korbannya sudah dikenali, langsung dievakuasi ke Cisalak,” katanya. Banjir bandang yang terjadi di daerah Subang Selatan tersebut, sedikitnya menerjang 90 unit rumah warga di RT 01 dan RT 02. Rumah di kedua Rukun Tetangga tersebut, mengalami rusak parah. Lain dari itu, sejumlah tiang listrik roboh.
Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih, bersama pejabat terkait meninjau lokasi kejadian. Sementara itu Tim Tagana Kabupaten Subang bersama puluhan personil TNI dan Polri masih melakukan pencarian warga yang diduga kuat tertimbun longsoran.
“Sedikitnya kita turunkan 72 personil ke lokasi untuk mencari warga yang belum ditemukan dan membantu warga lainnya. Kita upayakan juga bantuan segera diturunkan ke lokasi,” ujar Komandan Distrik Militer (Dandim) 0605 Subang, Letkol Infantri Budi Mawardisyam.
Bantuan dari berbagai pihak sudah mengalir ke posko bencana alam di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak. Sekitar pukul 17. 00 WIB, awan mendung pertanda akan turun hujan, aparat keamanan mulai menepi dari sekitar sungai Cihideung, karena dikhawatirkan akan terjadi banjir susulan.
Kapolres Subang AKBP. Agus Nurpatria, mengimbau kepada warga, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Warga yang mengungsi 388 jiwa. Sedangkan korban yang meninggal dunia, enam orang, empat luka berat dan satu luka ringan.” katanya (eko)