TIRTAJAYA, Spirit
Sengketa lahan kembali terjadi di Desa Sumurlaban Kecamatan Tirtajaya Karawang, diduga melibatkan pejabat desa setempat. Hal tersebut diungkapkan Sukur (40) yang mengaku sebagai wakil dari pihak pemilik lahan atas nama Nova (Surabaya).
Terjadinya sengketa lahan ini diawali dengan adanya 2 bukti kepemilikan lahan sawah yang terletak di Dusun Sumurjaya I Desa Sumurlaban. Berdasarkan AJB no 1378 tahun 2002, Nova mengklaim lahan sawah itu adalah miliknya, seperti yang disampaikan Sukur. Sedangkan pemilik kedua dengan atas nama Misda Supriatna berdasarkan AJB no 1351 tahun 2014 yang diwakili H Nosin selaku penggarap. Keduanya mengklaim lahan tersebut adalah milik mereka.
Saat ditemui Spirit Karawang, Sukur menegaskan lahan sawah tersebut merupakan milik Nova (Surabaya) sebagaimana AJB yang dipegangnya. Terjadinya sengketa, kata Sukur, karena adanya oknum pejabat desa yang bermain dalam penerbitan AJB tahun 2014 an Misda Supriatna.
“Sudah jelas ini ada permainan pejabat desa yang bermain didalam penerbitan AJB tahun 2014,” ungkap Sukur ke Spirit Karawang, Senin (1/2).
Sukur pun mengaku, dirinya tidak pernah menjual lahan sawah tersebut ke pihak manapun. “Tiap tahun saya membayar pajak lahan sawah ini, apakah itu bukan bukti sawah milik kami,” tegasnya
Sementara itu, dipihak H Nosin enggan memberikan keterangan. Saat ditemui, dirinya menyatakan soal lahan sawah tersebut, menyerahkan ke pihak desa melalui Kepala Desa (Kades) untuk menyelesaikannya.
Kades setempat, Tamin A Pramedza tak menyangkal adanya sengketa lahan yang diperebutkan dua warganya. Saat ditemui, dirinya mengaku tengah berusaha memediasi terhadap kedua belah pihak. Namun, yang mengejutkan, Kades tersebut mengaku tak pernah menerima pajak dari lahan sawah sebagaimana pengakuan Sukur.
Kades Tamin pun menolak memberikan pernyataan saat disinggung adanya keterlibatan pihak aparat desa hingga menimbulkan sengketa tersebut. (cr5)