Anak Buta Alquran, Kelalaian Orang Tua

KARAWANG, Spirit

Ketua MUI Kabupaten Karawang, Dr KH Tajuddin Nur, menganggap “kebutaan” baca tulis Alquran yang dialami oleh anak-anak merupakan bentuk kelalaian orangtua dalam mendidik ilmu agama kepada buah hatinya.

“Sebaiknya para orangtua sadar akan pendidikan agama anak-anaknya, dan jangan pernah meremahkan hal itu,” katanya, Kamis (11/2).

Tajuddin menjelaskan, kebutaan Alquran yang dimaksud yakni tidak mampu  membaca ayat suci Allah SWT sebagai penuntun jalan baginya serta kedua orang tuanya kelak di alam kubur. Menurut dia, pembelajaran agama sejak dini sepenuhnya tanggung jawab kedua orangtua, karena nantinya akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.

Ia mengatakan, banyak cara dan upaya mengajar anak-anak untuk mampu membaca Alquran. Salah satunya, lanjut dia, dengan menjanjikan sesuatu guna merangsang mereka untuk terus belajar.

Adapun upaya lainnya, lanjut dui lagi,  yakni dengan melakukan ketegasan namun jangan sampai menyakiti. “Intinya adalah, bagaimana dengan cara menghidupi anak dan keluarga dengan ayat-ayat suci Allah SWT. Berdoalah kepada sang pencipta agar anak-anakmu menjadi penghafal Alquran.”

Sebelumnya, data Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang menyebut sekitar 50 persen anak usia SD, SMP, dan SMA ,masih buta baca Alqur’an. Secara umum kemenag telah menunjukkan trend positif dengan program pemberantasan buta aksara Alqur’an.

“Kami sudah menggalakkan anak-anak untuk dibiasakan mengaji setelah magrib,dan program ini sudah dilakukan dengan baik,” kata kepala Kemenag Kabupaten Karawang, H. Sopian, Rabu(10/1).

Namun demikian, masih terdapat 50 persen anak usia sekolah yang sama sekali belum tahu cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar.

Dia menegaskan, persoalan ini tidak hanya tanggung jawab kemenag, melainkan juga tugas dan tanggung jawab orang tua.

Ia meminta peran aktif semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan di atas. Ia menyebut, orang tua harus mengambil peran utama.

“Tentu butuh dukungan penuh dari pemerintah. Akan tetapi, orang tua juga harus paham betul tentang pentingnya pendidikan spritual bagi perkembangan anak itu sendiri,” katanya.(nji)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *