CIKAMPEK, Spirit
Diki Krisdiano (31) asal warga Sukaseuri Rt 16/07 Desa Sarimulya Kecamatan Kotabaru, Karawang, tengah dirundung duka dan gelisah. Pasalnya, istri Diki, Aan Sukanti (33) harus pergi meninggalkan 3 buah hatinya pasca berjuang melahirkan putra ketiganya melalui proses persalinan operasi sesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sentul Cikampek, pada hari Selasa (8/8) lalu.
Selain dirundung duka akibat sang istri meninggal dunia, Diki juga tengah gelisah. Sebab, putra ke tiganya yang baru lahir selama 4 hari tersebut, belum bisa pulang ke rumahnya karena belum mampu melunasi administrasi ke pihak rumah sakit swasta itu. Adapun biaya administrasinya mencapai Rp 20juta.
“Awalnya almarhum istri saya kontraksi dan dibawa ke bidan di Puskesmas Cikampek. Berhubungan anak saya keracunan air ketuban, jadi harus diambil tindakan operasi sesar di RS yang memiliki peralatan lengkap. Pada saat melahirkan putra ketiga saya, istri saya menghembuskan nafas terakhirnya karena kehabisan darah akibat kontraksi itu,” tutur Diki kepada Spirit Jawa Barat, Sabtu (12/8).
Diki yang ditemui Spirit Jawa Barat di RSIA Sentul Cikampek menuturkan, dirinya hinga saat ini masih terus berupaya mencari uang untuk melunasi biaya administrasi tersebut guna membawa pulang anaknya ke rumah.
“Kondisi anak saya kata dokter yang menanganinya, sudah membaik dan sudah tidak menggunakan selang oksigen lagi pasca keracunan air ketuban. Bahkan dokter juga sudah memperbolehkan saya membawa pulang anak saya ke rumah dua hari yang lalu. Akan tetapi, total biaya persalinan operasi sesar dan perawatan anak saya hampir mencapai Rp 20juta, saya bingung harus cari uang kemana,” ungkapnya.
Selain itu, Diki yang berprofesi sebagai juru parkir di salah satu kios makanan pedagang bakso di Jalan Ir Djuanda Kotabaru berharap mendapat bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang guna meringankan beban yang ditanggungnya.
“Pihak RS sudah menanyakan kapan akan melunasi biaya administrasi itu. Saya baru memberikan uang muka sebesar Rp500.000 pada saat istri saya mau dilakukan tindakan operasi sesar. Saya berharap Pemkab Karawang bisa membantu meringankan beban saya dan putra bungsu saya ini,” jelasnya berharap.
Dari pantauan di lokasi, putra ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) Diki Krisdiano dan Aan Sukanti itu, masih berada di ruang perawatan bayi dan menunggu pihak keluarga untuk melunasi seluruh proses administrasinya. Dan dikabarkan juga, pasutri tersebut tidak memliki jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan. (not)