Kadin Peroleh Sertifikat Pelatih Kerja Internasional

DUA Puluh Empat pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Karawang, berhasil lulus menjadi pelatih tenaga kerja internasional. Hal itu ditandai dengan diberikannya sertifikat dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Pusat dalam acara Inagurasi yang dilaksanakan di Hotel Kartika Candra, Jumat (17/3).

Ketua KADIN Indonesia, Roslan P Roslani mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan atas pencapaian para pioneer di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai Pelatih Tempat Kerja.

“Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung terlaksananya program pelatihan Pelatih Tempat Kerja ini,” katanya.

Ungapan rasa terimaksih pun disampikan kepada Tim IHK Trier yang telah memfasilitasi berlangsungnya program pelatihan tersebut. “Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Hardy Hoffman dari EKONID yang telah melakukan pengujian kepada peserta program tersebut,” terangnya.

Menurut Rosalan, sumber daya manusia yang terampil dan kompeten diharapkannya mampu mendorong produktifitas dan pada akhirnya meningkatkan daya saing industri Indonesia. Sumber daya manusia yang kuat, kata dia, tentu akan dapat meningkatkan kontribusi industri terhadap PDB (dari 21.2% menjadi 30% pada tahun 2035) dan penyerapan tenaga kerja menjadi 2 kali lipat sampai dengan tahun 2035.

Bonus demografi yang mewarnai struktur demografi pada periode 2020-2030, sambung Roslan, akan dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, manakala potensi tenaga kerja yang ada dapat dikelola secara baik sehingga menjadi kekuatan bersama yang dapat mendukung pembangunan Indonesia.

Kehadiran era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan salah satu tantangan terberat bagi sumber daya manusia yang ditandai dengan terjadinya arus bebas tenaga terampil diantara negara-negara ASEAN.

Tentunya, tanpa memiliki daya saing yang kuat, maka tenaga kerja Indonesia akan kehilangan kesempatan kerja karena tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja di negara-negara ASEAN.

Untuk itu, Roslani menegaskan, perlunya upaya sistematis untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia agar dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan pasar tenaga kerja, khususnya di sektor industri, baik di dalam maupun luar negeri.

Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 7 juta angkatan kerja yang belum memiliki pekerjaan, sementara pada saat yang sama dunia industri mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil dan siap pakai sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. Hal ini menggambarkan dengan jelas adanya  ketidaksesuaian (mis-match) antara kebutuhan dunia industri dengan ketersediaan tenaga terampil di Indonesia.

Kenyataan tersebut terutama disebabkan karena belum memadainya kurikulum pendidikan keterampilan industri, standar kompetensi kerja, pelatihan dan pengembangan, serta sertifikasi bagi tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia. Untuk mengatasi keadaan tersebut banyak industri yang melakukan pengembangan sumber daya manusia sendiri.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan Kadin Indonesia pada tanggal 26 April 2016 telah menandatangani “Nota Kesepahaman” dan pada tanggal 23 Desember 2016, Bapak Presiden Joko Widodo telah meluncurkan “Deklarasi Pemagangan Nasional”.

“Untuk mendukung langkah-langkah tersebut, Kadin bertanggung jawab untuk memberikan masukan kepada pemerintah, mempromosikan dan mendorong perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja, serta meningkatkan  kualitas dan kuantitas dari penyelenggaraan pelatihan kerja melalui pemagangan. Dalam kaitan itu, Kadin dan Kementerian Tenaga Kerja akan menyusun program, kurikulum, silabus, dan materi ajar di pelatihan berbasis kompetensi, serta melakukan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan pelatihan terpadu tersbut  secara berkala,” tandas Roslan.

Sementara Ketua KADIN Kabupaten Karawang, Fadludin Damanhuri mengatakan, kontinuitas kerjasama yang erat antara pemerintah dan pelaku usaha, diharapkan meampu berkontribusi terhadap pengembangan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar dapat mendorong pertumbuhan industri, aliran investasi, dan menciptaka lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia.

“Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan tinggi atas dukungan nyata dari pihak Jerman dalam pelaksanaan dan pendidikan vokasi di Indonesia, sebagai perwujutan pembicaraan tingkat tinggi antara Presiden Joko Widodo dengan Konselir Angela Markel pada  tahun 2016,” katanya.

Fadludin meyakini dengan dukungan dan kerja keras dari semua pemangku kepentingan, kita bisa mewujudkan Indonesia Kompeten yang pada akhirnya akan memberikan kemanfaatan kepada bangsa dan negara.

“Sekali lagi saya sampaikan selamat kepada para Pionir Pelatih Tempat Kerja dan  kepada para pihak yang sudah merealisasikan program ini,” pungkasnya. (ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *