
RENGASDENGKLOK, Spirit
Meski sudah dilancarkan operasi gabungan dalam razia penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Rengasdengklok, ternyata tak berefek. Pasalnya, saat ini keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Rengasdengklok kembali marak. Kendati, dalam operasi sebelumnya, telah dijaring 8 PSK di sejumlah tempat mangkal.
Tentunya, hal itu menjadi sorotan berbagai pihak, tak luput pula kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Warsih, salah seorang warga Rengasdengklok mengatakan kecewa dengan masih maraknya PSK yang mangkal di seputaran jalan Proklamasi dan daerah Cikelor.
“Saya ya kecewa, karena operasi malah tidak membuat jera, tapi malah PSK kembali marak. Kami, terus terang resah. Soalnya, akan berdampak bagi lingkungan,” keluhnya Warsih kepada Spirit Jawa Barat, Selasa (14/3).
Warsih menduga, maraknya kembali PSK dikarenakan tempat warung remang-remang yang biasa dijadikan transaksi dengan pria hidung belang tidak ikut dioperasi. Sehingga, para PSK masih leluasa beroprasi di daerah tersebut. “Kalau warung-warung di pinggir jalan dibongkar, pasti para PSK tidak akan mangkal di situ lagi,” ucapnya.
Di tambahkan Lin Herlina, salah seorang ibu rumah tangga warga Rengasdengklok, berharap agar jalan Proklamasi menuju Tugu Kebulatan Tekad harus bersih dari dunia kemaksiatan dan remang-remang. Pasalnya, Tugu Kebulatan Tekad merupakan wisata sejarah yang sering jadi tempat kunjungan para pendatang termasuk dari luar daerah Karawang.
“Harusnya bersih. Jangan sampai orang luar daerah mengatakan Tugu Kebulatan Tekad itu tempat portitusi. Karena kesannya nanti jadi lain,” tandas Lin Herlina
Dirinya pun mengancam, apabila keberadaan PSK tidak segera ditertibkan, ia bersama para ibu rumah tangga siap melakukan aksi.
Sementara tokoh masyarakat setempat, Maman Suherman mentarakan, adanya regulasi dan peraturan daerah terkait penyakit masyarakat belum mampu menekan tingginya penyakit masyarakat. Meskipun, Satpol PP kerapkali melakukan orasi dan razia, namun, faktanya masih marak PSK yang beroperasi.
“Harusnya operasi pekat gabungan Satpol PP lebih gencar lagi, dan didukung oleh masyarakat agar ada efek jera,” tandasnya. (kus)