Banjir Kawasan Industri Ancam Investasi

KARAWANG, Spirit – Banjir yang terjadi di kawasan industri Surya Cipta Industrial City  di Desa Kuta Mekar, Kecamatan Ciampel, Karawang Timur pada Jumat (11/11), sangat merugikan perusahaan industri.

Ribuan pekerja tidak dapat masuk kerja dan proses produksi, pengiriman barang produksi terpaksa dihentikan karena banjir. Dipastikan kerugian perusahaan yang bermukim di kawasan industri ini mencapai miliaran rupiah akibat tidak ada proses produksi. Kawasan industri yang dibangun tahun 1995 dan memiliki area industri seluas 1400 hektar ini tidak dikelola dengan baik hingga harus mengalami banjir akibat saluran drainase yang buruk.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karawang, Samsu Sobar mengatakan, banjir yang merendam kawasan industri Surya Cipta sudah merugikan perusahaan indsutri. Apindo mengaku sudah mendapat keluhan dari sejumlah perusahaan dengan terjadinya banjir dan mendesak agar banjir tidak terjadi lagi agar mereka bisa menjalankan usahanya.

“Keluhan itu saya terima melalui sms atau WA dari sejumlah perusahaan yang menyampaikan keluhan kepada saya karena kebanyakan proses produksi terhenti. Dan yang lebih penting lagi banyak perusahaan mengeluh karena tidak bisa mendistribusikan hasil produksi ke pelabuhan untuk eskpor,” ujarnya.
Dampak banjir kemarin, lanjut Samsu, membuat perusahaan tidak bisa menjalankan proses produksi, karena karyawannya tidak bisa masuk kerja lantaran terjebak banjir. Kemudian perusahaan tidak bisa mengirimkan hasil produksi sesuai dengan jadwal yang sudah terikat dalam perjanjian. Sehingga jika terjadi keterlambatan perusahaan bisa mendapatkan denda akibat pengiriman barang produksi terlambat.

“Kalau untuk tujuan ekspor semua sudah terjadwal dan yang pasti mereka mengalami keterlambatan menuju pelabuhan,” ungkapnya.

Samsu mengatakan, meminta semua pihak mulai dari pengelola kawasan industri, Pemkab Karawang, Perum Jasa Tirta (PJT) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bersatu padu untuk mencari penyebab banjir dan mencari solusinya. Keterlibatan Pemkab Karawang dan lembaga teknis dinilai penting karena pengelola kawasan tidak bisa menyelesaikan sendiri. Apalagi taruhan dari banjir di kawasan industri ini adalah bisa mengancam iklim investasi sehingga pemerintah perlu dilibatkan.

“Harus segera dicarikan solusi agar tidak terjadi lagi bajir di kawasan industri jika dibiarkan tentunya iklim investasi di Indonesia pasti terganggu. Makanya saya meminta pemerintah turun tangan, karena ini bukan masalah Karawang tapi sudah nasional. Perusahaan yang ada di kawasan ini perusahaan multinasional,” jelasnya.

Sebelumnya pada Jumat (11/11) kemarin kawasan industri Surya Cipta Industrial City  kebanjiran setinggi 1 meter akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga petang. Diduga penyebab banjir tersebut akibat sistem drainase yang buruk hingga tidak mampu menampung air hujan yang deras dan meluap hingga ke sejumlah perusahaan industri. Akibat tingginya banjir tersebut ribuan karyawan tidak dapat bekerja dan perusahaan memutuskan menghentikan produksi. Selain itu ratusan alat transportasi untuk mengangkut hasil produksi menuju pelabuhan tidak bisa keluar kawasan karena tingginya air. (dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *