KARAWANG, Spirit – Sumpah Pemuda yang selalu diperingati pada tanggal 28 Oktober, memberikan arti tersendiri bagi kalangan pelajar. Seperti halnya pada siswa SMP Negeri 1 Klari atau yang bahasa gaulnya SMP SAKLAR, makna dari Sumpah Pemuda sangat perlu dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia, khususnya semua generasi muda yang masih pelajar.
“Isi dari Sumpah Pemuda kan sudah jelas, dimana disebutkan bahwa kita bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, dan mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,” kata Anisa Futri yang merupakan ketua OSIS.
Selain itu juga, lanjut cewek dipanggil Nisa ini, bagi para pelajar, sebaiknya jangan tauran atau menggunakan narkoba, karena, perbuatan seperti itu, tidak mencermminkan pelajar dan makna dari Sumpah Pemuda.
“Seharusnya kita malu dengan para pejuang kita yang telah mengorbankan jiwanya untuk memerdekakan bangsa ini. Mari kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat. Sekaligus memperingati bulan bahasa nasional, kami melaksanakan kegiatan drama dan tari kolosal bertema Sumpah pemuda,” paparnya.
Sementara itu, kepala SMPN 1 Klari Yanto M.Pd mengatakan, dalam rangka penjabaran Gerakan Literasi Sekolah, pihak sekolah mengadakan kegiatan Reudaton dan penerimaan sumbangan buku fiksi dari siswa. “Alhamdulillah lebih dari 800 buku terkumpul. ” Kata Kepsek.
Disampaikanya, Gerakan ini bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembalajaran sepanjang hayat.
“Mari kita baca sebagai bahan pembelajaran bagi para warga sekolah agar gerakan ini bisa berjalan dengan dukungan dari semua warga sekolah (guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat),” tuturnya.
Masih ditempat yang sama,Dwi Wahyu Ariani, S.Pd selaku Panitia kegiatan ,mengatakan, praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
GLS juta turut memperkuat gerakan penumbuhan budi. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 20 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai,reviu buku, menyediakan perpustakaan keranjang disetiap kelasnya dan Redaton setiap 1 bulan 2 kali.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik” pungkasnya.(man)