Teror Penodongan Hantui Gor Panatayudha

KARAWANG, Spirit – Setelah sempat terpantau aman, kawasan GOR Panatayudha kembali dihantui teror pelaku penodongan dan pemalakan. Diduga pelaku penodongan merupakan oknum geng motor yang sempat menjadi incaran warga maupun aparat.

 

“Pelaku penodongan ada 4 orang, dua diantaranya bertato yang tulisanya MON (huruf besar),” kata korban yang bernama Mulyadi, warga Telukjambe Timur Minggu (31/7) siang.

 

Sementara, kejadian yang menimpa korban terjadi pada Minggu (31/7) dinihari saat ia nongkrong bersama rekannya. Akibat peristiwa itu, ia harus kehilangan 2 unit telpon genggam, dan helm. Parahnya lanjut dia, para pelaku menodongkan pisau kepada dia dan temannya serta mengancam akan menusuk bahkan membunuhnya jika berani melakukan perlawanan.

 

“Awalnya saya gak tau kalau 4 orang pria yang nongkrong di dekat saya itu adalah pelaku penodongan, karena sebelumnya sempat pinjem korek. Tapi tak lama pria yang pake sweater duduk dekat saya dan mepet saya sambil menodongkan pisai jenis pisau lipat, terus minta uang. Karena saya gak punya uang dia minta hp,” tuturnya.

 

Korban mengaku  mengenali ciri-ciri para pelaku penodongan tersebut. Dari cara berpakaian, kata dia, semua pelaku mengenakan kaos hitam dan juga sweater hitam.Sepeda motor  yang ditunggangi pelaku jenis Honda Beat hitam dan Biru tanpa nomor polisi dan lampu.

 

“Lokasi depan kantor Desa Nagasari di sebuah warung yang tutup dan gelap. Jadi seingat saya hanya pelaku yang ada tato di lengannya saja, yang lainnya nggak tahu, ” katanya.

 

Sementara, Deni, warga setempat menyayangkan tindak pelaku kejahatan penodongan yang sudah lama hilang itu kembali gentayangan di Gor Panatayudha. Ia berharap jajaran kepolisian kembali melakukan patroli atau berjaga seperti sebelumnya.

 

“Dulu suka ada mobil patroli polisi yang parkir aman. Sekarang jarang terlihat makanya mungkin pelaku beraksi lagi. Saya harap ada lagi patroli keliling di GOR,” katanya.(dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *