Souvenir Lukisan Digagas Pelukis Gus Agoez

BEKASI, Spirit – Berbagai cara dilakukan seorang seniman dalam mengekspresikan seni. Salah satu ide yang menarik digagas oleh seniman Kota Bekasi. Pelukis Gus Agoez kini menggagas karya lukisan sebagai souvenir. Karya-karya fine-art yang dihasilkan diminati oleh banyak kalangan.

Sebagai salah seorang seniman fine-Art yang ada, Gus Agoez telah banyak melahirkan banyak lukisan sebagai karya ekspresi. “Jika wartawan bisa diakui karyanya lewat karya tulisan jurnalistiknya maka seorang pelukis bisa dikenal lewat lukisan yang dia buat,” ujar Gus Agoez pada Spirit Jawa Barat Rabu (18/5).

Kini pelukis Agoez lebih memposisikan dirinya menjadi seorang pelukis potret. Apakah itu tokoh nasional, tokoh dunia, selebritis, olahragawan atau sanak saudara pun siap Gus Agoez menampilkannya dalam karya lukis. “Saya terus menggagas bahwa lukisan berfungsi sebagai souvenir . Selama ini khan souvenir yang diberikan kepada pejabat lebih cenderung mengarah benda pakai yang berharga tinggi. Tapi bukannya saya menyalahkan hal itu, cuman menurut saya itu kurang tepat,” terang Gus Agoez.

Apresiasi terhadap karya lukisan Agoez direalisasikan dalam frame souvenir. Souvenir dalam bentuk karya seni lukisan dirasakan lebih bermanfaat dan menyimpan memory. “Saya sering mendapat pesanan lukisan foto pada saat acara pelantikan pejabat, atau acara pembukaan apartemen bahkan saat kedatangan tamu dari pusat seperti menteri maka souvenir lukisan bisa memberi nuansa berbeda dan nilai seni yang tinggi,” papar Agoez.

Selama ini souvenir diberikan pejabat, lanjut Agoez menjadi tak berarti karena pejabat yang bersangkutan telah memilikinya. Dengan asumsi harga souvenir keramik China bisa menjadi tak berarti manakala diberikan pada pejabat karena ternyata ternyata dia seorang kolektor.

Proses kreatif Gus Agoez di dunia lukis step by step. “Sketsa menjadi sebuah pembelajaran awal agar supaya pelukis dapat segera menguasai bentuk model lukisan serta kekhasan goresan, basic inilah yang membimbing pelukis bisa larut dalam mengekspresikan ide menjadi karya visual-art,” terang Agoez.

Agoez memperkirakan sebuah lukisan yang dihasilkan bisa memakan waktu cukup lama tergantung beberapa aspek. Faktor mood sampai sekarang menjadi hal terpenting karena tanpa mood maka seorang pelukis tak akan dapat menuangkan ide lukisannya ke dalam kanvas. (kosasih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *