KARAWANG, Spirit
Bendungan Walahar di Karawang, yang dibangun pada zaman kolonial, selain menyimpan potensi wisata, juga dikenal sebagai gudangnya aneka pepes yang menyita perhatian pencinta kuliner. Salah satu yang terkenal adalah warung pepes Haji Dirja. Pepes yang paling digemari di sini adalah pepes ikan jambal yang rasanya membuat lidah tak ingin berhenti menyantapnya.
Yoki (40), pengunjung asal Jakarta, begitu menikmati setiap hidangan yang disajikan usai dipesannya. “ Wahh, dari aromanya terasa sekali kelezatannya,”ucapnya, sambil terus mencicipi pepes jambal pesannannya.
Ia datang bersama rekan sesama hobi fotografi, Eka, yang kebetulan bekerja di salah satu perusahaan di Karawang. Ia mengaku penasaran setelah beberapa kali Eka bercerita nikmatnya makan di pepes Jambal H Dirja, Walahar. Sambil menikmati suara air di bendungan tua itu, bersantap saat buka puasa di tempat ini memang punya sensasi tersendiri. “Saya digodain Eka terus, yang sudah jadi langganan. Makanya penasaran,” ujar Yoki.
Ada delapan menu pepes yang terhidang di tempat ini. Dari pepes ikan jambal, ikan mas, ayam kampung, jamur merang, tahu, oncom, teri, peda, sampai pepes ati-ampela. Menu tambahan lainnya yang tak kalah aduhai adalah ayam bakar kecap, ikan bakar, goreng ikan paray, dan sayur asam.
Menurut Bu Haji Dirja, menu favorit di tempatnya, yang dibangun pada 1984, itu memang pepes jambal. Pepes di tempatnya dijamin tak meninggalkan bau amis. Daging ikannya pun empuk. “(Ikan jambalnya) asli diambil dari Sungai Citarum,” tuturnya.
Ikan mas dan ikan paray pun asli produk Sungai Citarum, yang mengaliri bendungan ini. Pepes yang dibungkus daun pisang itu dibumbui kunyit, bawang merah, cabai merah dan rawit, daun salam, daun serai, serta kemangi, kemudian dikukus dan dibakar di atas tungku dengan kayu bakar. Satu hal lagi, pepes di sini cukup awet. “Awetnya bisa semingguan,” ucapnya.
Anda harus buru-buru datang jika ingin menikmati lezatnya pepes jambal Bu Haji. Maklum, selama puasa, warungnya hanya buka selama satu jam, menjelang magrib hingga isya. “Ingin ibadah puasa dan tarawih kami tak terganggu,” ujar Bu Haji.
Biasanya, menjelang Lebaran, tempat ini bakal kebanjiran order, terutama buat mereka yang ingin mudik ke kampung dan melewati jalur ini. Begitu pula saat balik mudik, banyak pengunjung yang datang ke tempat ini. (dit/*berbagai sumber)