KARAWANG, Spirit
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyatakan kelangkaan lahan untuk membangun Unit Sekolah Baru (USB) disebabkan mahalnya sejumlah lahan di Karawang, sehingga anggaran terkadang tidak mencukupi. Sedangkan pemerintah daerah hanya menyiapkan pembebasan lahan yang akan disiapkan sekolah, dengan luas lahan minimal 1 ha.
“Tetapi ada beberapa sekolah yang luasnya kurang 1 ha, namun hal tersebut diperbolehkan dengan pembangunan secara vertikal,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Karawang, H Dadan Sugardan, Selasa (19/4).
Dadan mengatakan, untuk sementara pembangunan SMA di Tahun 2016 akan ditargetkan 5 terdahulu. “Ada di Klari, Telukjambe Barat dan Timur, Majalaya dan terakhir diwilayah Karawang,” ungkap Dadan.
Sementara, untuk pembiayaan pembangunan pihaknya mengaku semua anggaran berasal dari pemerintah pusat. “Kalau anggaran yang disediakan sekitar 2,4 miliar rupiah oleh pemerintah pusat,” katanya.
Dia berharap pembangunan SMA di Karawang dapat menjaga seluruh wilayah, sehingga pendidikan menengah mencapai ke daerah. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya selama 5 tahun.
“15 gedung sekolah menengah atas (SMA) akan dibangun secara bertahap sampai lima tahun ke depan,” katanya. (nji)