KOTABARU, Spirit
Keadaan Jembatan yang rusak membuat warga Desa Jomin Timur Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan salah satu akses penting untuk keluar masuk Desa.
Staff Desa Jomin Timur, Suherman mengatakan, jembatan yang terdapat di tengah Desa tersebut merupakan salah satu akses penting untuk warga beraktifitas. Hal tersebut di karenakan jembatan yang berada antara RT 10 dan 15 tersebut merupakan akses langsung menuju jalan raya.
“Jembatan itu memang sangat penting bagi wargakarena jadi akses langsung ke jalan raya Jomin. Memang terdapat jalan memutar tetapi itu sangat jauh, apa lagi kalau hujan seperti ini akan licin karena masih jalan tanah merah,” ujarnya.
Menurutnya, segala upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Desa, seperti membuat jembatan baru dari batang pohon kelapa dan bambu. Tetapi jembatan tersebut tidak bertahan lama karena aliran sungai yang berada di bawahnya sangat deras.
“Saat musim hujan datang dan banjir menerjang jembatan tersebut rusak dan hanyut. Bahkan dulu saat debit air naik dan menutupi sebagian tubuh jembatan,wraga nyaris jadi korban, saat ban motornya terjebak di antara celah jembatan, dan hampir jatuh ke sungai. Untung saja banyak warga yang melihat dan membantu,” ujarnya.
Ia menambahkan,permohonan bantuan ke Pemkab sudah di lakukan pada tahun 2013, tetapi hingga saat ini bantuan tidak kunjung datang. Mahalnya biaya pembuatan jembatan permanen membuat warga Jomin Timur bergotong royong membuat jembatan sementara dari potongan pohon dan bambu.
“Sebenarnya dua atau tiga tahun lalu kita sudah minta bantuan kepada pemerintah daerah terkait perbaikan jembatan tetapi hingga saat ini belum juga terpenuhi makanya kita (Warga Desa Jomin Timur) hanya bisa bekerja sama untuk membuat jembatan sementara hingga bantuan dari pemerintah datang,” pungkasnya. (Zuh)