KARAWANG, Spirit
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang Dadan Sugardan, mengaku grogi menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016. Pasalnya, berbagai masalah non teknis diluar human eror ditambah kurangnya pengalaman menjadi faktor yang membuat Disdik tidak percaya diri menghadapi UNBK tersebut.
“Gangguan listrik sehingga sekolah mati lampu, upload yang lambat karena terlalu banyak peserta, atau masalah non teknis lainnya,” ungkap Dadan, Jumat (4/3) lalu.
Dadan menyatakan, persiapan UNBK pertama kalinya di Karawang tidak main-main. Sejumlah sekolah yang akan melaksanakan UNBK serentak diharuskan memeriksa seluruh perangkat komputernya jauh-jauh hari. Kemudian mengingatkan pihak sekolah terkait pasokan listrik.
Namun dari semua kekhawatiran Dadan, hal yang paling dikhawatirkan ialah jumlah server dari pusat dalam pelaksanaan UNBK ini hanya 1 saja.
“Saya tidak tahu apakah kuat atau tidak menerima unggahan dari pelaksanaan serentak UNBK di seluruh Indonesia ini, saya khawatir malah jadi hang atau rusak servernya,” katanya.
Disinggung terkait masalah iuran dari orangtua murid untuk mendukung pelaksanaan UNBK ini, Dadan tak menampik, karena memang berbagai sekolah rata-rata mengajukan uang iuran dalam pelaksanaan tersebut.
“Iuran ini kan buat siswa juga sebenarnya, jadi bisa membantu menjamin fasilitasi sekolah terhadap pelaksanaan UNBK ini,” ujarnya. (nji)