Besok, Ribuan Petani Deklarasikan Setakar

KARAWANG, Spirit

Ribuan petani Karawang dijadwalkan akan memenuhi halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) setempat untuk mendeklarasikan diri berhimpun dalam Serikat Tani Karawang (Setakar), Kamis besok (18/2). Dalam deklarasi tersebut, Setakar akan menyampaikan tuntutan kepada pihak legislatif dan juga eksekutif untuk segera melakukan pembenahan demi kemajuan dnia pertanian di Kota Pangkal Perjuangan.

“Kami sudah mengorganisir seluruh kecamatan. Insya Allah yang sudah siap hadir 1500-an massa dari 17 kecamatan yang sudah menyatakan kesanggupanya,” ungkap Ketua Setakar, Deden Sopyan, Selasa (16/2).

Menurut Deden, terbentuknya Setakar bermula dari banyaknya problematika dunia pertanian yang ada di Karawang. Mengingat, dengan derasnya dunia industrialisasi, lahan pertanian Karawang semakin menyempit. Hal itu, kata dia, tentu akan menambah jumlah tingkat pengangguran pemuda Karawang jika tak mampu diserap dunia industri.

“Kondisi obyektif saat ini di Karawang, banyak pemuda desa yang menganggur karena lahan pertanian makin sempit. Padahal, disisi yang lain, masih banyak lahan atau tanah yang terlantar, tidak produktif, baik itu tanah negara bebas, HGU maupun lahan tidur dibantaran irigasi. Ini yang akan kita maksimalkan produktifitasnya,” imbuhnya.

Problematika lain, kata Deden yakni masih rendahnya produksi pertanian di luar beras. Sehingga, produksi sayuran yang banyak menjadi konsumsi 2 juta lebih penduduk Karawang harus mendatangkan dari luar daerah. “Produksi sayuran kita masih minim. Jadi, selama ini masih mendatangkan dari Lembang, Subang maupun Purwakarta. Ini yang akan kita maksimalkan juga dengan peran pemuda Karawang,” tandas Deden.

Hal lain yang masih menjadi persoalan klasik, lanjut dia, yakni infrastruktur pertanian, baik jaringan irigasi, pendangkalan maupun  jalan usaha tani. Hal itu, tentunya harus segera diperbaiki agar para petani tidak mengalami penurunan pendapatan yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraannya.

“Belum lagi soal sengketa tanah yang masih sering menjadi problem petani. Ada juga problem teknologi pertanian, permodalan termasuk pasar produksi pertanian Karawang. Kami akan konsisten untuk melakukan pendampingan demi kesejahteraan petani Karawang,” kata dia lagi.

Deden berharap, dengan keberadaan Setakar ini, bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah. Pasalnya, berbagai kegiatan dan program pertanian yang ada di instansi terkait, sampai saat ini belum sepenuhnya mampu menyelesaikan problematika petani, meskipun penyuluh pertanian pun juga sudah ada. (top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *