KARAWANG, Spirit
Eksistensi kaum Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender (LGBT) sedang ramai diperdebatkan. Perilaku menyimpang seperti LGBT layaknya perlu mendapatkan pendampingan dari orangtua jika dilihat sasarannya anak remaja yang masih duduk dibangku sekolah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), Nina Razina Tholib buka suara soal LGBT. Menurutnya orangtua perlu meningkatkan komunikasi secara intensif.
Selain orangtua untuk terjun langsung, guru pun harus turut berpartisipasi melakukan bimbingan. Sinergitas orangtua serta guru dalam memberikan nilai-nilai pegangan seperti pendidikan agama dan pendidikan moral.
“Untuk menjaga anak dari bentuk-bentuk penyimpangan, orangtua dan guru harus sadar bahwa nilai-nilai itu harus diajarkan. Ditumbuh kembangkan sejak dini. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi prilaku anomali dalam kehidupan sosial,” ujarnya, Selasa (16/2).
Komunikasi dan pendekatan memang diperlukan sebagai upaya pencegahan. Jika ada potensi penyimpangan, bisa terdeteksi lebih dini dan diselesaikan cepat.
Ditambahkan Nina, komunikasi antara anak dan orangtua harus lebih terbuka dan tingkatkan terutama ketika anak beranjak remaja.
Sementara itu, jika telah ada indikasi perilaku penyimpangan BKBPP menyatakan kesiapannya melakukan pendampingan bagi mereka yang ingin berhenti dari LGBT. Namun, sampai sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan.
“Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke BKBPP, karena terhadap yang seperti itu (LGBT) sulit dibedakan karena mereka sangat menutup diri. Tetapi jika memang ada yang mau berhenti kami pasti lakukan pendampingan,” kata Nina.
Nina mengatakan BKBPP pun sebelumnya sudah melakukan banyak sosialisasi terhadap LGBT terutama kepada mereka yang masih muda-muda, dan duduk di bangku sekolah.
“Selain sosialisasi kami juga buat tim yang terdiri dari anak-anak muda dibawah 18 tahun yang tergabung di Forum Anak Singaperbangsa, karena dengan mengerahkan anak-anak muda ini, mereka yang LGBT ini bisa mudah untuk berkomunikasi dengan anak-anak ini dibanding dengan orangtua,” katanya. (fat)