Cegah Peredaran Zika, Dinkes Jabar Harus Proaktif

BANDUNG, Spirit

DPRD Jawa Barat meminta Dinas Kesehatan Jaawa Barat mengantisipasi berjangkitnya virus Zika di daerah tersebut. Hal ini penting agar tidak ada warga yang terpapar virus yang sedang mewabah sekarang.

Anggota Komisi V DPRD Jabar, Ikhwan Fauzi, mengatakan, Dinas Kesehatan Jabar dan kabupaten/kota harus proaktif menginformasikan virus Zika. Sosialisasi tentang bahaya virus tersebut harus dilakukan sebaik mungkin.

“Penularannya melalui nyamuk Aedes Aegypti. Semua tenaga kesehatan di dinkes harus waspada dan lebih melakukan tindakan-tindakan yang proaktif terkait virus Zika ini karena gejalanya kan mirip dengan penyakit DBD,” kata Ikhwan di Gedung Sate, Bandung, Senin (8/2).

Ikhwan menilai, keberadaan virus ini jangan disepelekan. Terlebih, virus tersebut telah menyebar di 24 negara dan wilayah di Amerika. Bahkan, virus ini rentan menyerang ibu hamil. “Ini kan penularannya selain lewat nyamuk, juga melalui hubungan seksual. Dan jika terkena ibu hamil, virus ini bisa menyerang janinnya yang bisa mengakibatkan bayi yang lahir dengan kepala kecil (microcephaly).”

Oleh karena itu, Ikhwan yang juga seorang dokter ini, mengimbau wanita hamil terserang gejala penyakit DBD seperti suhu tubuh panas secara terus menerus selama beberapa hari agar memeriksakan diri ke puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat. Pencegahan virus Zika, menurut dia,  bisa dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti dengan melakukan gerakan 3 M yakni menutup, menguras, dan mengubur barang-barang yang bisa tergenang air.

“Tapi kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir. Yang terpenting itu masyarakat harus tetap menjaga kebersihan lingkungan hidup dan menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.

Sementara itu, Pemprov Jabar mengaku sudah mewaspadai penyebaran virus Zika. Hingga saat ini, belum ada laporan warga Jabar yang terjangkit virus tersebut.

Sekretaris Daerah Jabar, Iwa Karniwa, di Bandung, kemarin, menyatakan, saat ini belum ada warga Jabar yang menjadi korban virus tersebut. “Insha Alloh di Jabar tidak ada.”

Menurut Iwa, semua komponen yang bergelut di dunia kesehatan tengah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Zika. Dinas Kesehatan Jabar bertindak sigap meredam penyebaran virus tersebut.

Bahkan, lanjut dia, Dinkes Jabar telah diperintahkan untuk melakukan koordinasi dengan dinkes di kabupaten/kota agar turut mewaspadai virus tersebut. “Dinkes secara langsung menangani itu, koordinasi dengan kepala dinas kesehatan di kabupaten/kota sampai jajaran terbawah.”

Saat ditanya kemungkinan akan melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk seperti bandara, Iwa mengaku pihaknya belum ada rencana ke arah itu. Namun, yang harus lebih ditekankan adalah pola hidup sehat di masyarakat.

“Sampai sekarang kondisi masih terkendali. Kita lebih pada menggencarkan pola hidup sehat, karena itu salah satu indikator meningkatkan kesehatan,” kataanya.

Kepala Dinkes Jabar, Alma Lucyati, mengatakan, hingga saat ini belum ada warga yang dilaporkan terjangkit Zika. Kendati begitu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

“Belum ada laporannya sampai saat ini. Tapi kami minta masyarakat tetap waspada,” ujarnya.

Dia mengatakan, penularan virus Zica sama seperti demam berdarah dengue yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegepty, sehingga, pihaknya meminta masyarakat untuk segera melakukan antisipasi sejak dini. Menurut Alma, sama seperti pencegahan demam berdarah, pihaknya melakukan langkah preventif dan promotif salah satunya dengan membentuk kelompok kerja.

“Tapi yang paling penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya melalui tiga cara sederhana,” katanya seraya menyebut pola tersebut yakni menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Selain itu, Alma juga meminta setiap rumah memiliki anggota keluarga yang menjadi kader juru pemantau jentik. Ini pun sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan. “Pada prinsipnya, semua penyakit bisa diantisipasi dan masyarakat harus turut serta melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.”

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan infeksi virus Zika di kawasan Amerika Selatan. Badan kesehatan dunia WHO pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan global terhadap kasus infeksi virus Zika. Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini mulai mengancam kawasan Asia.

Di Indonesia sudah ada seorang penduduk Jambi yang positif terinfeksi virus Zika. Beruntung korban tersebut kini telah dinyatakan sembuh.(ads)

Ilustrasi-PETUGAS menyiapkan alat hepa filter untuk mensterilkan udara di dalam ruangan isolasi pasien pengidap virus Zika yang disiapkan di RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/2). Ruang isolasi tersebut disiapkan sebagai antisipasi cepat penanganan virus Zika sehingga tidak menyebar luas.

Foto: Antara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *