Kepsek SDN Wancimekar 1 Kritisi Kinerja DPRD

KARAWANG, Spirit

Kepala SDN Wancimekar 1, Dadi Suhadi S,Pd mengaku kesal dengan anggota DPRD Kabupaten Karawang,  khususnya yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil)  V. Kekesalan itu timbul karena para anggota DPRD tersebut dinilai tak peduli  terhadap dunia pendidikan di Kecamatan Kotabaru.

Menurut Dadi, di kecamatan tersebut masih banyak sekolah yang tidak layak pakai, bahkan sudah puluhan tahun bangunan tempat belajar  tidak mendapatkan bantuan rehab ataupun ruang kelas baru (RKB). Padahal kondisi sekolah sudah sangat rusak dan jumlah rombongan belajar (rombel) tidak sebanding dengan jumlan ruang kelas seperti yang terjadi di SDN Wancimekar 1.

“Jangan hanya memerhatikan infrastruktur jalan saja, coba  fasilitas pendidikan juga harus jadi perhatian para wakil rakyat. Terutama wakil rakyat dari Dapil V yang duduk di Komisi D DPRD Karawang,” ujar Dadi Suhadi,  saat ditemui di kantornya, Selasa (2/2)

Dadi menjelaskan, selama ini para wakil rakyat hanya mengkritisi masalah infrastruktur jalan semata. Akan tetapi  mereka tidak pernah memberikan perhatianya kepada dunia pendidikan. Padahal  fasilitas pendidikan juga sama pentingnya untuk keberlangsungan generasi penerus di sekitaran Kotabaru.

“Saya ingin sekali para wakil rakyat Dapil V Karawang ini datang ke setiap sekolahan. Terutama yang duduk di komisi bidang pendidikan. Supaya mereka  mengetahui secara langsung terhadap kebutuhan fasilitas pendidikan di kecamatan Kotabaru,” ungkapnya.

Menurut Dadi,  belum ada wakil rakyat yang secara resmi mengunjungi ke sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Kotabaru.  Kehadiran para wakil rakyat untuk berkunjung ke sekolahan, hal tersebut akan menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi para kepala sekolah dan guru, terkait berbagai kebutuhan fasilitas pendidikaan dasar.

“Untuk SDN Wancimekar 1 saja kekurangan 2 RKB sementara rombongan belajar ada 18. Kemudian hanya ada 7 kelas saja. Idealnya dengan jumlah murid 690 orang,  itu harus ada penambahan 2 RKB lagi. Sehingga tidak lagi dilakukan jam belajar dengan pola belajar 3 shift,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dadi menyampaikan selama ini jam belajar di SDN Wancimekar 1 ini memakai pola belajar 3 shift. Kelas pagi di antara kelas 1, 6, dan 3.  Sedangkan kelas siang adalah 2, 3, 4, dan 5 dan shift sore hanya beberapa kelas saja.

“Bagaimana akan mencerdaskan anak bangsa jika kebutuhan fasilitas sekolah saja kurang dapat perhatian dari berbagai pihak,” ujar Dadi. (nji)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *