KARAWANG, Spirit – SMKN 1 Tirtajaya, Kabupaten Karawang siapkan aplikasi belajar “Satria Mobile” dan ratusan tablet android hadapi tahun ajaran baru 2020/2021, sebagai antisipasi aturan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang memutuskan untuk menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring mengingat pandemi Covid-19 masih menghantui sejumlah daerah di Jawa Barat.
Kepala SMKN 1 Tirtajaya, Dedi Jubaedi mengatakan, pada tahun ajaran 2020/2021 ini SMKN 1 Tirtajaya memiliki kelebihan dengan membuat sendiri aplikasi “Satria Mobile” untuk mewujudkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) secara daring , dibandingkan sekolah lain yang menggunakan aplikasi Zoom, WB dan sejenisnya.
“Kita telah menyiapkan 348 tablet android untuk digunakan para peserta didik dalam KBM secara daring. Dan dimulainya tahun ajaran baru yang dalam kondisi masih mewabahnya Covid-19, nanti kita lakukan perkenalan siswa secara daring. Selanjutnya, setelah dipastikan aman menggelar KBM di sekolah, barulah Disdikpora Provinsi memberi ijin untuk sekolah dibuka kembali,” jelasnya kepada Spirit Jawa Barat, Sabtu (11/7/2020).
Pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, lanjut Dedi, sekolah tersebut membuka kuota pendaftaran sebanyak 10 rombongan belajar (Rombel) dengan 36 peserta didik per rombel yang membuat sekolah hanya akan menerima 360 peserta didik.
“Alhamdulillah, PPDB 2020/2021 hingga selesai berjalan lancar dan kondusif. Dari jumlah pendaftar yang masuk sebanyak 377 calon peserta didik, ada 17 pendaftar yang tak diterima sekolah, karena telah melebihi kuota yang telah ditentukan. Mudah-mudahan SMKN I Tirtajaya semakin maju, dan mudah-mudahan PPDB di tahun depan Pemprov Jabar bisa menambah kuota rombel untuk mengakomodir calon peserta didik agar tidak ada lagi yang tertolak,” katanya.
Di tempat dan waktu yang sama, ketua panitia PPDB yang sekaligus Wakasek Bidang Kesiswaan, Asnam, mengatakan terkait rencana pembukaan sekolah sebagaimana sudah disampaikan Gubernur, Disdikpora Provinsi Jabar, bahwa di fase satu perpanjangan ini, sekolah telah menyiapkan 348 tablet dari bantuan Bos Kinerja untuk dipinjamkan kepada peserta didik yang tidak memiliki android.
“Untuk KBM sementara dilaksanakan secara daring, sesuai dengan aturan Provinsi Jabar bahwa dari mulai kegiatan MPLS sampai belajar itu, sementara kita menggunakan sistim PJJ. Dengan antisipasi, bilamana ada siswa yang tidak memiliki android, sekolah akan meminjamkan tablet android dari bantuan Bos Kinerja,” pungkasnya. (dar)