Workshop Fotografer Karawang, Mengenal Miksang Contemplative Photo


KARAWANG, Spirit

Ratusan pecinta karya seni fotografi, Senin (20/11) siang berkumpul di Caffe n Resto Coffee Holic, Galuh Mas Karawang.

Pecinta karya seni fotografi yang tergabung didalam Komunitas Fotografer Karawang (KFK) dan Fotografer Handphone Karawang (Fonka), menggelar kegiatan workshop fotografi.
Dalam acara workshop itu, diisi oleh Author Miksang Indonesia, Dody S Mawardi dengan mengusung tema ‘Miksang Contemplative Photo’. Selain diikuti ratusan pecinta karya seni fotografi atau disebut Fotografer, juga turut diikuti oleh masyarakat umum.
Dalam kegiatan ini, diisi dengan diskusi dimana setiap fotografer yang menghadiri acara workshop tersebut, menceritakan langsung foto yang dihasilkannya.

Pada kesempatan itu, Dody S Mawardi mengatakan, Miksang Contemplative Photography adalah cara pandang pemotret terhadap sekitarnya dengan tujuan untuk merasakan segala hal yang tersurat dari realitas dihadapan pemotret.

“Bukan menekankan pada keutamaan fisik sebuah subjek atau objek ataupun aspek teknis. Pendekatan ini mengajarkan kita untuk lebih peka dan jeli melihat aspek lain dengan cara yang berbeda,” kata Dody dalam workshopnya tersebut, Senin (20/11).

Dikatakannya, Comtemplative Photo ini, bisa saja menggunakan ponsel ataupun kamera profesional sekelas kamera DSLR.

“Kalau masalah kualitas, sebenarnya dengan menggunakan ponsel juga sama bagusnya dengan menggunakan kamera profesional, asalkan kita mengetahui trik dan cara pengambilan foto saja,” jelasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Rezki Sterneanto salah seorang Ftografer senior di KFK mengatakan, diskusi ini bertujuan agar para Fotografer di Karawang ini, mengetahui seluk beluk ilmu fotografi dari berbagai genre, terutama foto miksang. Dan memberanikan diri untuk menceritakan hasil fotonya.

“Saya tidak ingin, seorang Fotografer itu hanya rame-rame hunting foto, terus upload foto, dan dapat like banyak tanpa menguasai ilmu fotografi yang sesungguhnya. Dan beranikan diri juga untuk kedepan guna menceritakan hasil fotonya,” kata Rezky.

Hal senada juga diucapkan Ketua Komunitas Fonka, Rio. Dirinya mengaku prihatin dengan banyaknya Fotografer yang hanya menampilkan fotonya lewat media sosial tanpa berani menceritakan langsung dalam diskusi ataupun kopdar.

“Saya prihatin, banyak fotografer yang hanya mengandalkan like banyak, hunting bareng, terus upload,” kata Rio.

Rio juga mengaku puas dengan apa yang disampaikan pemateri mengenai seluk beluk fotografer dari berbagai genre terutama Miksang.

“Saya sangat puas, dari diskusi ini, saya dapat mengetahui apa yang belum saya ketahui, seperti foto miksang,” pungkasnya. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email